Remaja Dan Penyalah Gunaan Minuman Keras dan Narkoba

Minggu, 20 Mei 2012 | komentar


Co Pas Book - Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN),jumlah kasus
penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah 20.301
orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun
Alkohol
Definisi dan Macam – Macam Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,
baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
· Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),
opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
· Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut
di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
· Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine,
Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol.

Apakah Alkohol itu?
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh
dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang
populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda
alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang biasa
disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah
dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah diminum.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :
_ Kecelakaan lalu lintas
_ Luka bakar
_ Kasus penganiayaan anak
_ Bunuh diri
_ Kecelakaan kerja
Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang boleh membeli
adalah mereka yang telah berumur 21 tahun
Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara
tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman
beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap
tikus, ciu dll

Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
_ Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
_ Usia, berat badan, dan jenis kelamin
_ Makanan yang ada di dalam lambung
_ Pengalaman seseorang minum – minuman beralkohol
_ Situasi dimana orang minum – minuman beralkohol

Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda – beda, terdapat hubungan antara
konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan
efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring
dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang
banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka
mengabaikan efek buruknya.\

Resiko intoksikasi (”mabuk”)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga
dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma
dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan
kematian.
Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangny
produktifitas kerja (misalnya ”teler, kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan,
alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal. 70 % dari narapidana
menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 %
kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol

Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
_ Kerusakan jantung
_ Tekanan Darah Tinggi
_ Stroke
_ Kerusakan hati
_ Kanker saluran pencernaan
_ Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)
_ Impotensi dan berkurangnya kesuburan
_ Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
_ Kesulitan tidur
_ Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
_ Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap
hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum
Pengaruh alkohol pada perilaku
Konsentrasi alkohol dalam
darah
Pengaruh yang ditimbulkan
Perasaan
segar (well –
being)
Sampai dengan 0.50 g% · Banyak bicara
· Santai
· Lebih percaya diri
Risiko
rendah
0.05 – 0.08 g % · Banyak bicara
· Bertindak dan lebih merasa
percaya diri
· Berkurangnya kemampuan
untuk berfikir dan bergerak
· Berkurangnya rasa malu
Risiko
sedang
0.08 – 0.15 g % · Bicara cadel
· Berkurangnya keseimbangan
dan koordinasi tubuh
· Refleks menjadi lambat
· Penglihatan kabur
· Emosi yang labil
· Mual, muntah - muntah
Risiko tinggi 0.15 – 0.30 g % · Tidak dapat berjalan tanpa
bantuan
· Apatis, mengantuk
· Kesulitan bernafas
· Tidak dapat mengingat
beberapa kejadian
· Tidak dapat mengendalikan
buang air kecil
· Kemungkinan kehilangan
kesadaran
· Koma
· Kematian
Kematian > 0.3 g %

Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan
ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah
yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama.
Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang
penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang karena memikirkan
(cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti). Pengguna
alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan atau
mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan
mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi
penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang
terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
· Gemetar
· Mual
· Cemas
· Depresi
· Berkeringat yang banyak
· Nyeri kepala
· Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)
Gejala putus alkohol sangat berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8 standar
minum perhari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter (sebelum memutuskan
untuk berhenti minum) untuk mendapatkan terapi medis guna mencegah
komplikasi

Sedangkan berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa
membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa
mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan
berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer
sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang
sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu
ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan
dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk dicoba
– coba, ikut trend/gaya, lambing status social, ingin melupakan persoalan dll –
maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut
akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan
kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut: 1) coba-coba; 2)
senang-senang; 3) menggunakan pada saat atau keadaan tertentu; 4)
penyalahgunaan; 5) ketergantungan.

Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang
akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan
pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada
jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
psikis maupun sosial seseorang.

1. Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian

2. Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

3. Dampak Sosialisasi:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat
(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik
dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak
dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah
bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan
hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semuakecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remajauntuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlahpengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, pararemaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telahterbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsaini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkobadan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumberdaya manusia bagi bangsa.
Anda sedang membaca artikel tentang Remaja Dan Penyalah Gunaan Minuman Keras dan Narkoba dan Anda bisa menemukan artikel Remaja Dan Penyalah Gunaan Minuman Keras dan Narkoba ini dengan URL http://copasbook.blogspot.com/2012/05/remaja-dan-penyalah-gunaan-minuman.html, Anda boleh menyebarluaskannya atau meng-copypaste-nya jika artikel Remaja Dan Penyalah Gunaan Minuman Keras dan Narkoba ini bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Remaja Dan Penyalah Gunaan Minuman Keras dan Narkoba sebagai sumbernya.
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan Tambahkan Kritik Dan Saran Anda. Kritik dan Saran Anda Sangat Bermanfaat Bagi Kami. Terimakasih.
Happy Blogging ..!

 
Support : Creating Website | Johny Template | CopasBook
Copyright © 2011. CopasBook - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger